Ikan Karang Terbesar dan Paling Anggun di Lautan, Famili Labridae ( Ikan Napoleon)
Ikan ini memiliki nama latin
Cheilinus Undulatus yang dikenal di
Indonesia sebagai Ikan Napoleon, Maming, Langkoe, Somay. Lain Indonesia lain
juga diluar negeri, di luar negeri ikan ini dikenal dengan nama Napoleon
Wrasse, Maori Wrasse, Humphead atau Hogfish (karena mulutnya yang menyerupai
babi). Ikan Napoleon adalah ikan karang terbesar dari family Labridae yang
hidup berasosiasi dengan lingkungan karang yang jauh dari aktifitas penangkapan
ikan. Ikan ini memiliki panjang yang mencapai dua meter dengan berat hingga 190
kg ( SADOVY er al., 2003). Ukuran Ikan
Napoleon yang dapat mencapai lebih dari rata-rata ukuran ikan karang yang
normal, data ukuran ikan adalah variable penting dalam ekologi perikanan,
karena informasi ini dapat dipakai untuk memprediksi sejarah kehidupan ikan itu
sendiri yaitu rata-rata pertumbuhan, mortalistas dan umur ( FROESE dan PAULY,
2000). Selain itu data ukuran ikan yang didapat sering kali dipakai dalam member
informasi untuk keperluan manajemen/ pengelolaan.
Di berbagai Negara ikan ini
dikenal sebagai ikan pangan yang memiliki hubungan erat dengan budaya setempat,
contohnya palau, Guam, Fiji, kepulauan Cook, Yap dan sebagian PNG (semua dearth
yang disebutkan itu adalah beberapa Negara di samudera Pasifik bagian Barat).
Di pulau Cook misalnya, ikan ini hanya disajikan bagi keluarga kerajaan saja
dan di Fiji ikan ini dimakan sebagai santapan istimewa baik kalangan tertentu
saja, sedangkan di palau, ikan yang dewasa disantap jika ada perayaan dalam
suatu peringatan besar. ( Johannes, 1991).
Ikan Napoleon mengalami
penurunan yang sangat tajam. Hal ini diakibatkan oleh ekspolitasi yang
berlangsung terus menerus dalam kurun waktu yang cukup lama. Penyebabnya ialah
karena permintaan pasar yang terus meningkat, serta harga jualnya yang sangat
fantastis dan sangat menggiurkan. Untuk menangkap Ikan Napoleon cukup mudah
karena saat ikan ini melihat manusia berenang di dekat karang, ikan ini malah
mendekat pada manusia tidak sama dengan ikan-ikan lainnya yang lari menjauh
jika di datangi, mungkin karena itu ikan ini sangat sensitive terhadap
penangkapan, terutama dengan cara “spear fishing” atau penggunaan sianida yang
sekarang ini sering digunakan untuk mendapatkan ikan ini dalam keadaan hidup.
Ikan ini sangat laku jika ikan ini dijual dalam keadaan hidup, hampir seluruh
permintaan pasar menginginkannya. Indonesia patut bangga karena menjadi salah
satu Negara pengekspor terbesar untuk Ikan Napoleon. Sebenarnya pengelolaan
terhadap ikan ini sudah mulai dilakukan sejak tahun 1995 sampai sekarang, namun
regulasi dan pelaksanaannya di lapangan yang tidak mengikuti aturan yang
menyebabkan sering terjadi “kelangkaan” ikan ini di alam bebas.
Hal ini menyebabkan Ikan
Napoleon dimasukkan dalam daftar merah IUCN (IUCN Red List) pada tahun 1996 sebagai vulnerable spesies (SADOVY AND VINCENT, 2002). Kemudian Pada tahun
2002 ikan ini diusulkan untuk dimasukkan dalam daftar CITES Appendix II, dimana
perdagangan internasional Ikan Napoleon masih di perbolehkan tapi perlu ada
pengawasan, dan barulah pada CoP 13 di Bangkok, ikan ini resmi masuk dalam
daftar CITES Appendix II.
Sekian dulu artikel hari ini
nantikan Update tan selanjutnya, jika punya pertanyaan, silahkan isi kolom komentar
dibawah.
Semoga bermanfaat
Sumber Artikel : IKAN NAPOLEON, CHEILINUS UNDULATES, IKAN
KARANG TERBESAR DARI FAMILY LABRIDAE
Oleh Sasanti R, Suharti
0 Response to "Ikan Karang Terbesar dan Paling Anggun di Lautan, Famili Labridae ( Ikan Napoleon)"